Pencipta Tari Payung. Pada tahun 1920an penampilan tari payung tersebut semakin terkenal hingga mendapat sambutan positif dari masyarakat yang menyaksikannya pada masa itu Pada sekitaran tahun 1960an tari payung ini merupakan salah satu tari Minangkabau yang populer di lingkungan masyarakat Minangkabau Sebagian masyarakat Minangkabau pada saat itu merasa belum melihat pertunjukan tari Minangkabau sebelum menyaksikan penampilan tari payung.
Sejarah Tari PayungPerkembangan Tari PayungMakna & FilosofiStruktur Gerak Tari PayungFungsi Tari PayungPola Lantai Tari PayungKeunikan Tari PayungMeski tidak bisa dipastikan mengenai bagaimana asal mula tarian ini namun ada sebuah catatan sejarah yang dianggap valid dan menggambarkan perkembangan tari payung Sejarah ini berkaitan erat dengan seni drama pada masa penjajahan Belanda yang dikenal dengan nama toonel Drama toonel adalah salah satu kesenian selain kesenian randai yang lahir karena pengaruh kelompok seniman dari Semenanjung Malaya Dalam drama tersebut dipentaskan seni komendi dari suku Melayu di Sumatera Barat Pada sebuah pertunjukan toonel umumnya tarian payung dipentaskan sebagai kesenian pelengkap Awalnya tari payung hanya menjadi penampilan selingan dari babak ke babak dalam rangkaian drama toonel Kemudian pada tahun 1920an melalui perkembangan drama tersebut tari payung semakin terkenal dan mendapat sambutan positif dari masyarakat Bukittinggi Tarian khas Minangkabau ini pertama kali ditata dalam bentuk tari teater oleh Muhammad Rasyid Manggis (19041984) pada tahun 1920an Kemudian penataan tari dil Perkembangan tari payung selanjutnya dilakukan oleh Sariaman atau juga dikenal dengan nama Saliasih Beliau juga pelajar dari Normal School yang lebih muda dari angkatan Sitti Agam dan Rasyid Manggis Saliasih kemudian menyusun tari tradisional tersebut dengan menekankan perbedaan dalam hal detailnya dengan seluruh esensi tetap sama Selain oleh Saliasih Ins Kayutanam yang bukan murid Normal School juga mengambil peran dalam perkembangan tari payung Selain itu ada beberapa tokoh yang juga memiliki andil antara lain Djarmias Sutan Bagindo dan Sjotian Naan Oleh Sjotian Naan tarian payung diberi gubahan warna yang berasal dari kabar atau cerita rakyat Improvisasi pada tarian menekankan pada simbolsimbol identitas Minangkabau meski terbatas dalam isi dan dimensi busana Djarmias Sutan Bagindo juga melakukan gubahan akan tetapi gubahan tersebut tetap mengikuti pola tari payung sebelumnya Djarmian melakukan ubahan dalam bentuk dimensti tekstual atau aspek internal dalam sebuah ta Selain sejarah tari payung yang menarik ternyata tarian ini juga memiliki makna dan filosofi Berdasarkan asal usulnya tarian payung merupakan tari tradisional yang diciptakan untuk menggambarkan cinta dan kasih sayang Tari ini melambangkan pergaulan mudamudi yang secara naratif menceritakan sepasang remaja yang bertamasya Makna tari payung dapat diartikan lebih luas yaitu sebagai wujud perlindungan dan kasih sayang seorang suami terhadap istri dalam membina kehidupan rumah tangga agar senantiasa hidup bahagia dan sejahtera Makna tersebut disampaikan dalam bentuk properti yang digunakan yaitu payung dan selendang Tari yang lahir pada tahun 1920an memiliki karakteristik khas Minangkabau yaitu cenderung lemah lembut dalam struktur gerakannya Gerakan tari payu diibaratkan sebagak gerak “siganjua lalai pada suruik maju nan labiah alu tataruang patah tigo samuik tapijak indak mati” (pada surut maju yang lebih alu tataruang patah tiga semut terpijak tidak mati) Kiasan tersebut menggambarkan gerakan penari yang lemah lembut namun ada kekuatan dan ketajaman didalamnya Penari cenderung melakukan gerakan serentak atau unisan dalam jumlah genap misalnya enam orang sehingga membuatnya nampak teratur dan melakukan gerakan sama Gerakan tari terlihat ringan dan tidak terikat pada aturan yang rumit Melalu gerakannya tarian ini termasuk kombinasi tarian minangkabau dan melayu Para penari lakilaki menyisipkan gerakan pencak silat selain itu juga gerak khas melayu sepeti lenggang lenggok dan joget Berikut ini adalah struktur serta ragam gerakan tari payung yaitu Pada awalnya tari payung berfungsi sebagai tarian pengiring dalam seni pentas komedi toonel khas Sumatera Barat Toonel merupakan hiburan rakyat sehingga fungsi tarian payung pun sama sebagai tarian penghibur masyarakat Akan tetapi setelah tarian ini dipisah dari seni pementasan tersebut maka fungsinya bertambah dan digelar diberbagai acara Misalnya pesta rakyat hajatan dan sebagai tarian penyambut Tari payung adalah tarian populer Sumatera Barat selain tari piring Pola lantai pada tari payung tidaklah rumit Hal utama yang perlu diperhatikan adalah menjaga penari pria dan wanita tidak bertabrakan saat menari bukan hanya tubuh tapi juga properti payung dan selendang yang dibawa Jumlah penari yang diatur dalam pola lantai minimal 3 orang dan bisa dilakukan lebih banyak Namun syarat utamanya adalah berpasangpasangan Meski samasama berasal dari daerah Minang tari piring dan tari payung memiliki perbedaan gerakan dan keunikan masingmasing Berikut adalah keunikan pada tarian payung antara lain 1 Penari Berpasangan – tarian ini umumnya dilakukan secara berpasangan sesuai jalan cerita yang ditampilkan Akan tetapi tidak harus pria dan wanita karena penari wanita dan wanita juga dapat melakukannya dengan membedakan properti yang digunakan 2 Sejarah Tarian Pengiring – tari payung tidak muncul begitu saja melainkan melalui perkembangan panjang Awalnya merupakan tarian pengiring drama toonel khas minangkabau 3 Makna Mendalam – makna da filosofi tarian payung dihasilkan dari kombinasi gerakan tari lagu pengiring serta alunan musik Properti berupa payung melambangkan penjagaan oleh pria dan selendang sebagai ikatan kasih dari penari wanita 4 Properti Unik – payung adalah perlengkapan tarian ini penggunaannya dianggap cukup unik dalam menceritakan maksud dari tarian tersebut 5 Pola Lant 42/5 (74).
Tari Payung Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Makna & Filosofi TariSejarah Tari PayungStruktur Gerak TariMusik & Syair PengiringProperti Busana & RiasTarian ini tercipta sebagai penggambaran cinta dan kasih sayang Lambang pergaulan mudamudi yang secara naratif bercerita sepasang remaja yang sedang bertamasya Sementara itu pemaknaan yang lebih jauh adalah sebagai wujud perlindungan dan kasih sayang suami kepada istrinya dalam membina kehidupan rumah tangga agar hidup selalu bahagia dan sentosa Dalam hal ini penyampaian makna lebih diwakili oleh properti yang digunakan dalam tari yakni payung dan selendang Payung yang dibawa oleh penari lakilaki dilambangkan sebagai bentuk perlindungan seorang pria sebagai pilar utama dalam keluarga Adapun selendang khas Padang yang dipakai oleh penari wanita dilambangkan sebagai ikatan cinta suci yang penuh dengan kesetiaan seorang wanita serta bentuk kesiapannya dalam membangun rumah tangga Dalam sejarahnya Tari Payung berkaitan dengan seni drama yang pada masa penjajahan Belanda lebih dikenal dengan toonel Selain Randai drama toonel adalah kesenian yang lahir dari pengaruh sekelompok seniman dari Semenanjung Malaya yang mempertunjukan seni komedi bangsawan Melayu di Sumatera Barat Toonel dalam pertunjukannya biasa dilengkapi dengan jenis kesenian lain termasuk Tari Payung Awalnya tari ini hanya sebagai salah satu selingan antara babak ke babak dalam pertunjukan toonel Pada tahun 1920an melalui perkembangan drama tersebut Tari Payung turut mendapat sambutan masyarakat di Bukittinggi seiring dengan perkembangan Tari Minangkabau gaya Melayu Adalah Muhammad Rasjid Manggis (19041984) yang dikatakan sebagai penata Tari Payung untuk pertama kalinya dalam bentuk tari teater pada awal 1920an Selanjutnya adalah Sitti Agam yang satu angkatan dengan Rasjid Manggis di Normal School Bukittinggi Melalui Sitti Agam Tari Payung ditata dengan membawakan tema pergaulan Sebagai sebuah tari yang terlahir pada tahun 1920an Tari Payung mengusung karakteristik tari Minangkabau pada masa itu yang cenderung memiliki gerak lemah lembut Mengenai hal ini gerakan tari diibaratkan sebagai gerak “siganjua lalai pado suruik maju nan labiah Alu tataruang patah tigo samuik tapijak indak mati” (pada surut maju yang lebih Alu tertaruang patah tiga semut terpijak tidak mati) Kalimat diatas kurang lebih mewakili gerak yang lemah lembut namun tetap mengandung ketajaman dan kekuatan Mengingat dalam sejarah perkembangannya diketahui bahwa yang populer hingga saat ini adalah Tari Payung karya Sjofyani Yusaf maka apa yang tersaji disini lebih menggambarkan tari tersebut Tari Payung ini cenderung serempak (unison) dibawakan oleh penari berjumlah genap yaitu enam orang Sehingga tari yang ditampilkan terkesan lebih teratur karena semua penari menarikan tari ini dengan gerakan yang sama Dalam hal gerakan Tari Payung karya Sjofyani memiliki gerak yang lebih r Dalam pelaksanaannya Tari Payung diringi oleh alat musik diatonik diantaranya adalah Talempong Accordion Violin dan Gitar Semua harmoni dalam irama musik Melayu atau Langgam Melayu sementara syair lagunya adalah Babendibendi Syairnya sebagai berikut Babendibendi Ka sungai tanang Aduhai sayang (2x) Singgahlah mamatiaksinggahlah mamatiak Bunga lembayung (2x) Hati siapoindak ka sanang aduhai sayang(2x) Maliek rang mudomailek rang mudo manari payung(2x) Hati siapohati siapoindak kasanang aduhai sayang(2x) Maileksinona mailek si nona manari payung(2x) Berbendibendi Berbendibendi Kesungai tenangaduhai sayang (2x) Singgahlah memetiksinggahlah memetik bunga lembayung Hati siapahati siapa tidaklah senang aduhai sayang (2x) Melihat orang mudamelihat orang muda menari payung Hati siapa tidaklah senang aduhai sayang (2x) Seperti yang telah dikatakan pada awal artikel ini Tari Payung menggunakan instrumen pelengkap berupa payung dan selendang Adapun dalam hal tata busana para penari menggunakan pakaian khas Melayu dengan tetap mempertimbangkan kenyamanan dan kesopanan menurut adat Minangkabau Para penari perempuan memakai baju kebaya dalam dengan songket rambut disanggul dan menggunakan sunting rendah Para penari lakilaki memakai pakaian teluk belanga dengan kerah cekak musang beserta celana panjang kain sesamping dan peci hitam Tata riasnya adalah rias cantik dan gagah Referensi 1 medianeliticom/m 2 idwikipediaorg/wi.
Tari Payung: Sejarah dan Asal Usulnya detikedu
Tari Payung Sejarah dan Asal Usulnya Jakarta Tari Payung merupakan tari tradisional yang bersifat hiburan Pada dasarnya ada beberapa versi yang mengatakan asal usul Tari Payung beberapa di antaranya adalah berasal dari Sibolga Minangkabau dan Sungai Tanang Bukittinggi Sumatera Barat Tarian ini memiliki sejarah yang sangat panjang.
5 Hewan Ini Menginspirasi Lahirnya Karya Seni Masterpiece
Tari Payung, Sumatera Barat Sejarah, Gerakan, Busana, Syair
Tari Payung Sejarah, Makna, Gerakan, Properti, Pola Lantai
Tari Payung Tribunnewswiki.com
Tari Payung dimainkan oleh beberapa penari yang saling berpasangan antara lakilaki dan perempuan Dalam pertunjukan tari payung biasanya dimainkan oleh 34 pasang penari lakilaki dan perempuan Tarian ini mencerminkan pergaulan muda mudi sehingga penggunaan payung ini bertujuan untuk melindungi mereka dari hal yang negatif.